Monday, April 9, 2018

Tips Aman dan Sehat Berpuasa Pada Penderita Diabetes

Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, tentu saja akan menyambut bulan Ramadhan dengan antusias. Pada bulan tersebut umat Islam yang sudah baligh dan mampu diwajibkan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. 

tips sehat dan aman berpuasa pada penderita diabetes
credit : Arisdp @ wikipedia
Bagi penderita diabetes, puasa memberi manfaat positif untuk kesehatan tubuh. Namun, puasa penderita diabetes harus dilakukan dengan cara sehat dan aman. Bagi penderita diabetes, puasa yang dijalankan dengan cara salah justru membahayakan kesehatan.

Manfaat puasa untuk penderita diabetes

Selama dijalankan dengan benar dan hati-hati, puasa ramadhan memberikan manfaat yang bagus untuk kesehatan penderita diabetes dan maupun anda yang beresiko menderita diabetes. Berikut adalah manfaat puasa untuk kesehatan penderita diabetes :
1. Menurunkan berat badan bagi yang obesitas
2. Meningkatakan sensitivitas insulin
3. Menurunkan kadar kolesterol jahat sehingga mengurangi resiko stroke dan jantung
4. Penyerapan nutrisi lebih baik
5. Puasa memungkinkan detoksifikasi pada tubuh

Apakah penderita diabetes boleh berpuasa?

Untuk mengetahui boleh tidak penderita diabetes berpuasa, hasil konsensus dari Konferensi Organisasi Konferensi Islam (OKI) telah mengkategorikan penderita diabetes menjadi 4 kategori. Hal ini sejalan dengan rekomendasi ahli yang diterbitkan pada jurnal Recommendations for Management of Diabetes During Ramadan tahun 2005. Berikut kategori penderita diabetes berdasar resikonya untuk berpuasa.

Kategori 1: Risiko komplikasi serius sangat tinggi
  • Diabetes tipe 1
  • Hipoglikemia berat dalam 3 bulan terakhir sebelum Ramadhan
  • Pasien dengan riwayat hipoglikemia atau hiperglikemia berulang
  • Pasien dengan kurangnya kesadaran mengenai hipoglikemia
  • Pasien dengan kontrol gula darah yang buruk berkelanjutan
  • Ketoasidosis diabetik atau koma hipoglikemik selama tiga bulan sebelum Ramadhan
  • Diabetes dengan penyakit akut lainnya
  • Pasien yang memiliki kewajiban untuk melakukan kerja fisik yang keras
  • Wanita menderita diabetes selama kehamilan
  • Pasien dengan dialisis kronis (cuci darah)

Kategori 2: Risiko komplikasi yang tinggi
  • Pasien dengan kontrol gula darah yang buruk (kadar glukosa darah 10,0–16,5 mmol / L) atau HbA1C tinggi (≥ 10%)
  • Pasien dengan insufisiensi ginjal (gagal ginjal)
  • Pasien dengan komplikasi makrovaskular (gangguan retina, syaraf, ginjal) lanjut
  • Orang yang hidup sendiri yang diobati dengan insulin atau sekretagog insulin oral
  • Pasien yang tinggal sendirian dengan kondisi komorbid (lebih dari satu gangguan penyakit) yang memberikan risiko tambahan
  • Usia tua dengan kesehatan yang buruk
  • Pasien yang menerima pengobatan yang dapat mengganggu fungsi kognitif mereka.
Kategori 3: Risiko komplikasi sedang
Kategori 4: Risiko komplikasi rendah
  • Pasien sehat dengan kontrol gula darah yang baik diobati dengan diet saja, metformin, atau tiazolidinedione
Penderita diabetes kategori 1 dan 2 mereka tidak dianjurkan berpuasa karena bisa membahayakan kesehatan. Sementara bagi yang termasuk kategori 3 dan 4 adalah mereka dianjurkan berpuasa namun tetap dalam kehati-hatian. Wanita hamil juga harus sangat disarankan untuk tidak berpuasa karena adanya bukti risiko janin dan ibu dengan kontrol gula darah yang buruk.

Jika anda ragu tentang membahayakan tidaknya anda jika berpuasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anda. Sebaiknya anda konsultasikan 2 bulan sebelum bulan Ramadhan, agar dokter bisa melakukan penilaian medis hingga menjelang Ramadhan.

Tips sehat dan aman puasa ramadhan pada penderita diabetes

Sebelum menjalankan puasa, penderita diabetes hendaknya memperhatikan beberapa hal agar ibadah puasa bisa berjalan dengan aman dan lancar. Penderita diabetes dianjurkan untuk memiliki alat cek gula darah portable. Pilih alat cek gula darah yang akurat. Pelajari dan pahami mengenai kondisi tubuh anda menggunakan alat cek gula darah tersebut. Penderita diabetes yang ingin menjalankan puasa sangat penting untuk tahu kapan harus melakukan cek gula darah dan mengenali gejala ketika gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) maupun tinggi (hiperglikemia).

Pada beberapa hari awal Ramadhan, gula darah harus lebih sering dipantau. Menggunakan alat cek gula darah selama puasa tidaklah membatalkan puasa. Pengecekan gula darah dilakukan Sahur, 3 jam setelah Sahur, sebelum berbuka dan 3 jam setelah berbuka. Lebih baik lagi jika sebelum Ramadhan tiba agar lebih dulu berpuasa sunnah untuk “uji coba”, jadi anda bisa mengetahui masalah yang mungkin akan terjadi. Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.

Selain itu diet pola makan selama berpuasa juga harus dijaga. Jangan makan berlebih ketika berbuka maupun sahur. Yang paling penting adalah nutrisi untuk kesehatan tubuh tercukupi.

Berikut adalah tips sehat dan aman puasa pada penderita diabetes.

- Jangan pernah lewatkan makan sahur anda. Makan sahur penting karena berhubungan dengan resiko terjadi hipoglikemia (kadar gula rendah) dan dehidrasi jika melewatkannya.

- Pastikan anda cukup minum antara berbuka dan menjelang tidur untuk menghindari dehidrasi, gagal ginjal dan kejadian trombotik. Hindari minuman yang mengandung kafein terutama sewaktu Sahur.

- Menu sewaktu sahur hendaknya memilih makanan yang kaya karbohidrat kompleks yang melepaskan energi secara perlahan seperti barley, gandum, oat, kacang-kacangan, tepung gandum, dan beras yang belum dipoles misalnya beras coklat.

- Batasi konsumsi makanan gorengan, makanan olahan, dan produk makanan panggang (donat, kukis, cracker, dll).

- Sertakan buah-buahan, sayuran, kacang lentil dan yoghurt dalam menu makanan berbuka dan Sahur. Buah-buahan seperti pisang adalah sumber potasium, magnesium, dan karbohidrat yang baik.

- Batasi makanan hewani yang banyak mengandung kolesterol seperti kuning telur, keju, susu, krim dan es krim. Sementara makanan hewani yang bisa anda coba adalah Ikan, daging dan unggas tanpa lemak.

- Makan sahur mendekati akhir sahur, jangan pada tengah malam. Ini akan menghasilkan kadar glukosa darah yang lebih seimbang dan mencegah terjadi hipoglikemia.

- Konsumsi makanan karbohidrat olahan atau yang cepat dicerna ketika berbuka untuk mengembalikan kadar glukosa darah dengan cepat. Kurma merupakan sumber gula, serat, karbohidrat, potasium, dan magnesium yang sangat baik dan telah direkomendasikan sejak zaman Nabi Muhammad SAW sebagai cara yang baik untuk berbuka puasa. Batasi jumlah makanan manis seperti kue untuk menghindari lonjakan gula darah.

- Anjurkan pasien untuk tetap beraktivitas fisik harian mereka, tetapi hindari latihan yang ketat yang dapat menyebabkan hipoglikemia.

- Penderita diabetes tipe 1 sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai tips aman berpuasa

- Pantau kadar gula darah anda, terutama jika mengalami gejala hipoglikemia atau dehidrasi selama berpuasa.

Gejala hipoglikemia
  • Gemetaran
  • Jantung berdebar-debar 
  • berkeringat 
  • kelaparan 
  • kebingungan
Gejala dehidrasi berat
  • Pusing (merasa pingsan)
  • Kebingungan
Kadar gula darah :
  • Hipoglikemia <70 mg/dl
  • Hiperglikemia >288 mg/dl

- Batalkan puasa segera jika anda merasakan gejala di atas.

Pengobatan diabetes tipe 2 saat puasa

  • Metformin, 2/3 dosis harian saat berbuka, 1/3 dosis harian saat sahur
  • Glitazones - tidak ada perubahan yang diperlukan.
  • Sulfonilurea - pengobatan harus individual dan digunakan dengan hati-hati. Konsultasikan dengan dokter
  • Sekretagog kerja cepat - mungkin lebih aman daripada sulfonilurea
  • insulin Premixed 70/30 - Dosis pagi biasa saat berbuka dan setengah dosis biasa malam saat sahur
Mengenai pengobatan diabetes saat puasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai langkah yang ambil. Kondisi setiap penderita diabetes berbeda-beda dan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi anda. Pengobatan yang tidak tepat pada penderita diabetes saat puasa dikhawatirkan akan mengakibatkan hipoglikemia dimana tubuh kekurangan gula darah. Jika dirasa puasa membahayakan kesehatan anda jangan ragu untuk membatalkannya. Puasa tersebut bisa diganti di lain hari.

Demikian artikel kami mengenai tips sehat dan aman berpuasa bagi penderita diabetes di bulan ramadhan, semoga bermanfaat.

sumber :
jurnal  International Islamic University Malaysia,
jurnal diabetesjournals.org

0 comments:

Post a Comment